suarapena.id – Di era di mana kerja hybrid dan perjalanan bisnis jadi norma, laptop ringan bukan lagi kemewahan—ia adalah kebutuhan. Bayangkan sebuah perangkat yang hanya berbobot 1,2 kg, bisa bertahan seharian tanpa colokan, dan menangani tugas berat seperti edit video 4K tanpa jeda. Itulah Apple MacBook Air M4, rilis awal 2025 yang langsung merebut hati jutaan pengguna. Dengan chip M4 yang revolusioner, desain ikonik yang lebih tipis, dan harga mulai Rp 15 jutaan (US$999), MacBook Air M4 bukan sekadar laptop—ia adalah teman setia untuk pekerja kreatif, pelajar, maupun traveler yang tak mau ketinggalan deadline.
Rilis dan Konteks: Langsung Jadi Bintang Tahun 2025
Apple mengumumkan MacBook Air M4 pada 5 Maret 2025, hanya enam bulan setelah M4 debut di iPad Pro. Pre-order dimulai segera, dan penjualan resmi bergulir 12 Maret. Model ini hadir dalam ukuran 13 inci (A3240) dan 15 inci baru, dengan warna segar Sky Blue yang bikin mata segar—selain Silver, Starlight, Midnight, dan Space Gray. Tak seperti rumor yang beredar sejak akhir 2024, Apple tak ubah desain dasar (masih bezel tipis Liquid Retina), tapi tambah fitur AI via Apple Intelligence di macOS Sequoia. Hasilnya? Laptop ringan ini langsung laris, dengan pengiriman awal mencapai jutaan unit, mengalahkan saingannya seperti Dell XPS 13 atau Asus Zenbook.
Kenapa spesial? Karena MacBook Air M4 adalah penerus sempurna dari M3: dua kali lebih cepat dari M1, 23 kali lebih kencang dari model Intel lama, dan efisiensi baterai yang bikin iri kompetitor. Di pasar Indonesia, stok cepat habis di iBox dan Erafone, terutama varian 13 inci yang ringan dan portabel.
Desain dan Bobot: Definisi Mobilitas Sejati
MacBook Air M4 tetap setia pada filosofi “tipis dan ringan” Apple. Bobot 13 inci cuma 1,24 kg, sementara 15 inci 1,51 kg—masih lebih ringan dari kebanyakan ultrabook Windows meski layar lebih besar. Ketebalan 1,13 cm membuatnya muat di tas kecil, ideal untuk commuting Jakarta yang macet. Bodi aluminium daur ulang 100% ramah lingkungan, dengan keyboard Magic Keyboard yang nyaman (termasuk Touch ID) dan trackpad Force Touch super responsif.
Layar Liquid Retina 13,6 inci (resolusi 2560×1664) atau 15,3 inci (2880×1864) punya kecerahan 500 nits, True Tone, dan dukungan P3 wide color—sempurna untuk desainer grafis. Plus, kamera Center Stage 12MP (upgrade dari 1080p) bikin video call Zoom terlihat pro, dengan fitur Desk View otomatis. Port? Dua Thunderbolt 4 (USB-C), MagSafe 3 untuk charge magnetis, jack headphone 3,5 mm, dan Wi-Fi 6E—cukup untuk kebanyakan user, meski tak ada HDMI native.
Performa: Chip M4 yang Bikin Multitasking Jadi Mainan
Jantung MacBook Air M4 adalah chip Apple M4, dengan 10-core CPU (4 performance + 6 efficiency), up to 10-core GPU, dan 16-core Neural Engine. Clock speed 4,4 GHz, dukung hingga 32GB unified memory (standar 16GB di base model), dan storage mulai 256GB SSD (upgradable ke 2TB). Hasilnya? Edit foto di Lightroom 2x lebih cepat dari M3, render video di Final Cut Pro lancar tanpa fan (pasif cooling), dan AI task seperti auto-edit foto di Photos naik 3x kecepatan.
Benchmark awal (Geekbench 6): Single-core 3.800+, multi-core 14.500+—mengalahkan Intel Core Ultra 7 di XPS 13. GPU-nya handle game ringan seperti No Man’s Sky di 60fps, meski bukan untuk gamer hardcore. Neural Engine bikin Apple Intelligence bersinar: fitur seperti Writing Tools (rewrite teks otomatis) dan Image Playground (generate gambar dari deskripsi) berjalan mulus.
Baterai dan Daya Tahan: 18 Jam Tanpa Colokan
Klaim Apple: hingga 18 jam video playback atau 15 jam web browsing—teruji di lab Januari 2025 dengan config 16GB/256GB. Di dunia nyata, user review di Amazon bilang 14–16 jam untuk kerja kantor, lengkap dengan multitasking. Charge via MagSafe cepat: 50% dalam 30 menit dengan adapter 30W (8-core GPU) atau 35W (10-core). Efisiensi M4 bikin panas minimal, cocok untuk penerbangan panjang atau meeting outdoor.
Harga dan Varian: Value for Money yang Jarang di Apple
- 13 inci base (M4 10-core CPU/8-core GPU, 16GB RAM, 256GB SSD): US$999 (Rp 15,5 juta)
- 15 inci base (M4 10-core CPU/10-core GPU, 16GB RAM, 256GB SSD): US$1.199 (Rp 18,6 juta)
- Upgrade: +US$200 untuk 512GB, +US$200 untuk 24GB RAM, hingga +US$400 untuk 1TB/32GB.
Di Indonesia, harga naik sedikit karena pajak, tapi promo peluncuran di iStyle bikin lebih terjangkau. Bandingkan dengan saingan: Lebih murah dari MacBook Pro M4, tapi unggul performa dari Surface Laptop 7 (US$999 tapi RAM cuma 8GB base).
Kelebihan dan Kekurangan: Real Talk dari User
Pro:
- Ringan dan tahan lama, baterai juara.
- Performa AI-ready untuk masa depan.
- Layar dan audio (6 speaker dengan Spatial Audio) top-tier.
- Ekosistem Apple: seamless dengan iPhone/iPad.
Cons:
- Storage base 256GB terasa sempit di 2025—upgrade wajib.
- Tak ada Face ID, cuma Touch ID.
- Port terbatas; butuh dongle untuk multi-monitor (dukung dua eksternal 6K).
Review awal di TechToro beri skor 9.5/10: “Laptop ringan ultimate untuk kreator mobile.”
MacBook Air M4 membuktikan: ringan tak berarti lemah. Dengan M4 yang efisien, desain timeless, dan harga agresif, ia jadi senjata rahasia bagi siapa saja yang butuh produktivitas tanpa beban. Kalau kamu sering bolak-balik meeting atau edit konten on-the-go, ini investasi masa depan. Sudah siap upgrade
