Istana Rococo Salzburg, Keindahan dan Sejarah Schloss Leopoldskron

suarapena.id – Di tengah keindahan alam Salzburg, Austria, berdiri sebuah permata arsitektur yang memadukan kemegahan abad ke-18 dengan cerita modern yang penuh inspirasi: Schloss Leopoldskron. Istana rococo ini, yang terletak di tepi danau Leopoldskroner Weiher, bukan hanya monumen sejarah, tapi juga lokasi syuting ikonik film The Sound of Music serta pusat kegiatan internasional. Dengan taman seluas tujuh hektar dan pemandangan menakjubkan ke arah Benteng Hohensalzburg, Schloss Leopoldskron menarik ribuan pengunjung setiap tahun. Mari kita jelajahi sejarah, arsitektur, dan peranannya yang tak tergantikan di Salzburg hingga tahun 2025.

Sejarah yang Kaya: Dari Residence Uskup hingga Pusat Budaya Global

Schloss Leopoldskron dibangun pada 1736 atas perintah Uskup Agung Salzburg, Pangeran Leopold Anton Freiherr von Firmian (1679–1744). Firmian, yang dikenal karena kekayaannya dari pengusiran lebih dari 22.000 Protestan dari Salzburg, memilih lokasi di tepi danau yang sudah ada untuk membangun kediaman keluarga mewahnya. Desain awalnya dipercayakan kepada Bernard Stuart, seorang biarawan Benediktin Skotlandia yang sebenarnya tidak memiliki pengalaman arsitektur formal, meskipun Johann Bernhard Fischer von Erlach—arsitek terkenal yang membangun Istana Belvedere di Wina dan Mirabell di Salzburg—mungkin terlibat dalam perencanaan.

Setelah kematian Firmian pada 1744, istana berganti pemilik berkali-kali. Pada 1763, ia direnovasi dalam gaya klasik, termasuk penghapusan menara dan perubahan atap. Pada awal abad ke-19, setelah sekularisasi Salzburg, istana mengalami kemunduran cepat. Pada 1918, di Hari Gencatan Senjata Perang Dunia I, sutradara teater Yahudi terkenal Max Reinhardt membelinya dalam kondisi rusak. Reinhardt merenovasi istana secara ekstensif, menjadikannya pusat kreativitas. Bersama Richard Strauss dan Hugo von Hofmannsthal, ia mendirikan Salzburg Festival pada 1920 di sini—festival musik dan teater yang kini menjadi salah satu yang terbesar di dunia.

Tragedi menimpa pada 1938 ketika Nazi menyita istana sebagai “properti Yahudi” setelah Anschluss Austria. Reinhardt melarikan diri ke AS dan meninggal pada 1943. Pasca-Perang Dunia II, pada 1945, istana dikembalikan ke ahli waris Reinhardt. Pada 1947, janda Reinhardt, Helene Thimig, menawarkannya kepada Clemens Heller dan rekan-rekannya untuk mendirikan Salzburg Global Seminar—organisasi nirlaba AS yang mengumpulkan pemimpin global untuk diskusi isu-isu mendesak. Hingga kini, Salzburg Global tetap berbasis di sini, menyelenggarakan seminar, konferensi, dan acara eksekutif.

Pada 2014, istana dan bangunan tetangga Meierhof dibuka sebagai Hotel Schloss Leopoldskron, menggabungkan fungsi hotel mewah dengan kegiatan seminar. Renovasi besar-besaran pada 2014–2015 termasuk 50 kamar bertema The Sound of Music di Meierhof, dan pada 2025, bar Meierhof serta González Lounge direnovasi oleh firma arsitektur BWM Wina untuk suasana modern yang hangat.

Arsitektur yang Memukau: Rococo dengan Sentuhan Inovatif

Schloss Leopoldskron adalah contoh utama arsitektur rococo Austria, yang ditandai dengan ornamen mewah, kurva halus, dan kemewahan. Bentuknya unik dengan dua fitur desain: fasad simetris yang menghadap danau dengan tangga batu besar, serta interior yang penuh hiasan. Pada 1740, arsitek pengadilan Salzburg Franz Anton Danreiter menggambarkannya dengan atap mansard dan menara, tapi bentuk akhirnya lebih sederhana—tanpa mansard atau menara—dengan atap datar dan teras luas.

Interiornya mencakup ruangan-ruangan seperti Marble Hall yang megah, perpustakaan Max Reinhardt, dan ruang konferensi bertema Venesia serta Cina. Renovasi Reinhardt pada 1920-an menambahkan pemanasan, penyimpanan dingin, dan adaptasi untuk pertunjukan teater, di mana penonton berpindah ruangan. Salzburg Global merenovasi lagi pada 1959–1962 untuk menjaga struktur historis sambil membuatnya ramah sepanjang tahun. Taman sekitarnya, yang direnovasi baru-baru ini, mencakup patung-patung bersejarah dan kolaborasi dengan Salzburg Festival untuk konser serta pertunjukan teater.

Aspek Arsitektur Deskripsi Contoh Renovasi
Eksterior Fasad rococo simetris, tangga batu ke danau Penghapusan menara (1763), restorasi fasad (1959–1962)
Interior Ornamen mewah, ruang bertema Renovasi Reinhardt (1926–1927) untuk teater; kamar bertema Sound of Music (2014)
Taman 7 hektar dengan patung dan jalur Renovasi 2025 untuk acara komunitas, piknik, dan tur

Peran dalam Budaya Pop: Lokasi Syuting The Sound of Music

Schloss Leopoldskron menjadi abadi berkat film The Sound of Music (1965) karya Robert Wise. Meskipun Salzburg Global menolak izin syuting di istana, kru film merekam adegan taman keluarga von Trapp di properti Meierhof yang bersebelahan. Pemandangan istana di tepi danau menjadi latar ikonik untuk “Sixteen Going on Seventeen”. Kini, istana menjadi titik berhenti utama dalam tur Sound of Music, meskipun akses terbatas untuk tamu hotel atau peserta acara. Pada 2025, pertunjukan teater langsung The Sound of Music diadakan di halaman istana, menambah daya tariknya bagi penggemar film.

Saat Ini: Hotel Mewah, Pusat Seminar, dan Tempat Acara

Hari ini, Schloss Leopoldskron adalah perpaduan sempurna antara warisan dan kemewahan modern. Sebagai Hotel Schloss Leopoldskron, ia menawarkan 55 kamar di Meierhof dan 12 suite historis di istana, dengan sarapan impian, layanan personal, dan pemandangan pegunungan serta danau. Hotel ini anggota Castle Hotels & Mansions dan Historic Hotels of Europe, serta mitra Climate Alliance Austria. Tamu terkenal termasuk Pangeran Charles, Bill Gates, Kofi Annan, Arnold Schwarzenegger, Hillary Clinton, dan Ruth Bader Ginsburg.

Sebagai pusat acara, ia ideal untuk seminar (hingga 130 orang), konferensi, pernikahan, dan pesta perusahaan. Ruangan seperti Marble Hall dan teras besar menawarkan suasana kerajaan dengan katering masakan Austria. Salzburg Global terus mengadakan sesi internasional, seperti pertemuan pertama pada 1947 yang menyatukan korban kamp konsentrasi, veteran perlawanan, dan mantan musuh. Pada 2025, acara budaya seperti konser dan piknik komunitas semakin sering, berkat kemitraan dengan Salzburg Festival.

Lokasi istana hanya beberapa menit berjalan kaki dari pusat kota tua Salzburg, mudah diakses bus kota (lin 23) atau taksi. Parkir tersedia, tapi istana tidak terbuka untuk umum kecuali untuk tamu atau acara.

Schloss Leopoldskron lebih dari sekadar istana indah; ia adalah saksi bisu perubahan sejarah, dari kekuasaan uskup hingga festival global dan diplomasi pasca-perang. Dengan restorasi berkelanjutan dan peranannya sebagai jembatan budaya, istana ini tetap relevan di era modern. Apakah Anda penggemar The Sound of Music, pencinta sejarah, atau pencari ketenangan, kunjungi Schloss Leopoldskron untuk merasakan sihirnya. Pesan menginap atau acara melalui situs resminya, dan biarkan keindahan Salzburg menyentuh jiwa Anda. Selamat menjelajah!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *