suarapena.id – Di Desa Bulusari, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berdiri sebuah arca batu besar bernama Arca Totok Kerot. Arca ini memancarkan aura mistis sekaligus keindahan artistik yang menarik perhatian para penikmat sejarah dan wisata budaya. Ukuran arca ini mencapai sekitar 3 meter dan terbuat dari batu andesit. Wajahnya menggambarkan sosok raksasa (butå) dengan ekspresi menyeramkan, lengkap dengan helai rambut yang menggambarkan relief halus dan detail pola ornamen khas masa lampau.
Sejak ditemukan, arca ini menjadi sumber spekulasi mengenai asal-usul dan fungsi sejarahnya. Banyak ahli menduga bahwa Arca Totok Kerot merupakan bagian dari struktur bangunan kuil kuno atau pura pada era prasejarah di wilayah Kediri. Beberapa bagian relief menunjukkan pengaruh seni Jawa kuno, dan gaya ornamen reliefnya menunjukkan kemungkinan konstruksi antara abad ke-9 hingga ke-11 Masehi.
Untuk pengunjung, akses menuju arca relatif mudah. Terletak tak jauh dari jalan utama Pagu–Kediri, wisatawan bisa berjalan kaki melewati jalan desa kecil dan lanskap pedesaan. Di sekitar arca, terdapat wilayah perkebunan dan perkampungan yang masih asri, sehingga perjalanan menuju lokasi bukan sekadar soal sejarah, tetapi juga menikmati suasana alam pedesaan Jawa Timur.
Pengelolaan situs ini kini menjadi tanggung jawab dinas kebudayaan setempat dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB). Upaya pelestarian meliputi pembersihan rutin dari lumut, penataan jalur pengunjung, pemasangan papan informasi, dan pembatasan akses langsung ke relief yang mudah rapuh. Dengan langkah-langkah ini, keberadaan arca bisa dinikmati generasi mendatang tanpa merusak nilai keaslian.
Mengunjungi Arca Totok Kerot tidak hanya memberi pengalaman melihat artefak batu raksasa, tetapi juga menelusuri jejak masa lampau yang terpendam di Kediri. Bagi pencinta wisata budaya yang ingin menemukan situs-situs langka dan penuh misteri, Arca Totok Kerot menjadi destinasi menarik yang perlu dimasukkan dalam daftar perjalanan budaya Jawa Timur.