Asinan Betawi Buah Batu, Segarnya Kuliner Jakarta di Tengah Kota Bandung

suarapena.id – Di tengah hiruk-pikuk Buah Batu, kawasan ramai di Bandung Selatan yang dikenal dengan pasar tradisional dan kuliner jalanan, tersembunyi sebuah warung kecil yang membawa angin segar dari ibu kota: Asinan Betawi Buah Batu. Bukan sekadar camilan biasa, asinan ini adalah perpaduan autentik antara warisan kuliner Betawi dan adaptasi lokal Sunda, menawarkan ledakan rasa asam, pedas, manis, dan gurih yang langsung menyegarkan di cuaca panas Bandung. Berlokasi di sekitar Pasar Buah Batu atau Jalan Buah Batu Raya, warung ini telah menjadi magnet bagi warga setempat dan wisatawan yang rindu akan rasa Jakarta. Sejak muncul sekitar awal 2010-an sebagai adaptasi dari pedagang migran Betawi, Asinan Betawi Buah Batu kini menjadi ikon street food yang terjangkau, dengan harga mulai Rp10.000 per porsi. Mari kita selami lebih dalam tentang kelezatan yang satu ini.

Sejarah Singkat: Dari Tradisi Betawi ke Pinggir Jalan Bandung

Asinan Betawi sendiri berasal dari masyarakat Betawi di Jakarta, yang lahir pada abad ke-19 sebagai hasil akulturasi budaya Melayu, Tionghoa, Arab, dan Eropa selama masa kolonial Belanda. Awalnya, asinan hanyalah cara sederhana untuk mengawetkan sayur dan buah di iklim tropis yang lembab, mirip dengan kimchi Korea atau acar ala Barat. Versi asinan buah Betawi, yang lebih ringan dan segar, berkembang di kawasan Rawamangun dan Jatinegara, di mana pedagang kaki lima menambahkan buah tropis seperti nanas dan mangga untuk menarik pembeli di pasar tradisional. Legenda menyebutkan, asinan ini bahkan pernah menjadi “makanan perjuangan” bagi pejuang Betawi melawan penjajah, karena rasanya yang menyegarkan bisa meningkatkan semangat di tengah panasnya pertempuran.

Kedatangan asinan ini ke Bandung, khususnya Buah Batu, dimulai ketika migran dari Jakarta membuka warung kecil di pinggir pasar pada 2012. Buah Batu, dengan namanya yang ironis (buah batu berarti “buah keras” tapi kawasannya penuh pedagang buah segar), menjadi lokasi ideal karena dekat dengan terminal bus dan kampus, menarik mahasiswa dan pekerja yang haus akan variasi kuliner. Kini, Asinan Betawi Buah Batu bukan hanya satu warung, tapi telah berkembang menjadi beberapa gerai kecil, seperti yang dikelola oleh keluarga Neng Alvina atau Dapur Segar, yang menggabungkan resep turun-temurun dengan bahan lokal Bandung untuk rasa yang lebih adaptif. Popularitasnya meledak berkat media sosial, di mana foto piring berwarna-warni dengan kuah merah pekat sering viral di Instagram dan TikTok.

Bahan dan Cara Pembuatan: Resep Sederhana yang Legendaris

Keistimewaan Asinan Betawi Buah Batu terletak pada kesegarannya yang alami. Berbeda dengan asinan sayur yang lebih fermentasi, versi buah ini fokus pada irisan segar yang direndam sebentar untuk mempertahankan crunchiness. Bahan utama meliputi:

  • Buah dan Sayur Segar: Nanas potong dadu, bengkoang (jalar air), mentimun, mangga muda, nanas, dan kadang wortel atau kol untuk tekstur renyah.
  • Bumbu Kuah: Campuran cabai merah keriting (10-12 buah), cabai rawit (sesuai level pedas), tomat setengah buah, gula merah, garam, dan air asam jawa atau cuka untuk rasa asam dominan. Ditaburi kacang tanah goreng dan emping atau kerupuk mie merah-kuning khas Betawi.
  • Pelengkap: Jeruk nipis untuk sentuhan citrus, dan es batu untuk disajikan dingin.

Proses pembuatannya sederhana tapi teliti: Buah dicuci bersih, dipotong, lalu direndam dalam kuah bumbu yang dihaluskan dan direbus sebentar agar meresap tanpa matang. Di warung Buah Batu, kuah sering dibuat harian untuk menjaga kesegaran, dengan variasi seperti tambahan tahu goreng untuk versi hybrid ala Bandung. Hasilnya? Camilan yang rendah kalori tapi kaya vitamin, ideal untuk cuaca panas Bandung yang kadang mencapai 30°C.

Berikut resep sederhana ala rumahan yang bisa dicoba:

Bahan Kuah Bahan Isian Langkah
12 cabai merah keriting, 6 cabai rawit, ½ tomat, gula merah secukupnya, garam, air asam 1 nanas, 2 bengkoang, 2 mentimun, 1 mangga muda 1. Haluskan bumbu, rebus hingga mendidih. 2. Potong buah, rendam 10 menit. 3. Tabur kacang, sajikan dingin.

Variasi dan Tempat Makan di Buah Batu: Dari Street Food ke Delivery

Di Buah Batu, Asinan Betawi tidak monoton. Ada variasi seperti Asinan Buah Neng Alvina yang lebih fokus pada buah tropis dengan level pedas adjustable (ringan untuk anak-anak), atau Dapur Segar yang menambahkan rujak sayur ala Sunda untuk fusion unik. Harga kompetitif: Rp10.000-Rp15.000 per porsi besar, lebih murah dari versi Jakarta yang bisa Rp20.000. Banyak warung buka dari pagi hingga malam, terutama di sekitar Pasar Buah Batu atau Jalan Kopo, dekat dengan Soto Betawi H. Mamat yang bisa jadi pasangan menu.

Untuk yang malas keluar, layanan seperti GoFood memudahkan pemesanan—cukup cari “Asinan Betawi Buah Batu” dan dapatkan delivery dalam 30 menit. Ulasan pelanggan sering memuji “seger banget di panas Bandung” dan “rasa autentik Jakarta tapi lebih fresh”, dengan rating 4.5-5 di platform seperti Tokopedia atau Lazada untuk versi kemasan.

Asinan Betawi Buah Batu bukan hanya makanan; ia adalah cerita migrasi dan adaptasi budaya di mana Jakarta bertemu Bandung. Di era fast food, camilan ini mengingatkan kita pada nilai sederhana: segar, sehat, dan murah. Cocok untuk bekal piknik ke Ciwidey atau sekadar ngemil saat hujan deras di kosan. Dengan manfaat seperti tinggi serat dan antioksidan dari buah-buahan, ia jadi pilihan smart untuk gaya hidup sehat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *