suarapena.id – Puncak Trikora, salah satu puncak tertinggi di Pegunungan Jayawijaya, Papua, menawarkan pengalaman camping yang menantang sekaligus memukau. Terletak di ketinggian lebih dari 4.700 meter di atas permukaan laut, puncak ini menyuguhkan panorama pegunungan yang dramatis, lembah berawan, serta sungai es yang mengalir perlahan di sela-sela tebing. Aktivitas camping di sini bukan sekadar mendirikan tenda, tetapi juga perjalanan mendaki yang memerlukan fisik dan ketahanan mental.
Rute menuju Puncak Trikora biasanya dimulai dari kamp dasar di kaki gunung, melewati hutan tropis yang rimbun, jalur berbatu, dan aliran sungai kecil. Pemandangan berubah seiring ketinggian: dari hijau lembah, bukit berbatu, hingga salju abadi di puncak. Wisatawan harus membawa peralatan camping lengkap, termasuk tenda tahan angin, sleeping bag khusus cuaca dingin, serta pakaian berlapis untuk menghadapi suhu yang bisa turun drastis di malam hari.
Salah satu momen yang paling ditunggu adalah matahari terbit di pagi hari. Dari puncak, langit Papua terbentang luas dengan gradasi warna oranye dan merah, cahaya menyinari pegunungan di kejauhan, menciptakan suasana magis yang sulit dilupakan. Pengalaman ini tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga memberi rasa puas atas perjuangan fisik dan mental untuk mencapai puncak.
Camping di Puncak Trikora juga memberi kesempatan untuk mengamati keanekaragaman flora dan fauna pegunungan Papua. Beberapa spesies endemik bisa ditemui sepanjang jalur pendakian, menjadikan pengalaman lebih edukatif. Meski medan menantang, wisata alam seperti ini menjadi cara terbaik untuk menyatu dengan alam, menjauh dari hiruk-pikuk kota, dan merasakan ketenangan sejati di antara awan dan gunung.
Bagi pencinta petualangan, camping di Puncak Trikora bukan sekadar aktivitas outdoor, tapi perjalanan spiritual yang menguji keberanian, kekuatan, dan rasa hormat terhadap alam liar Papua.