suarapena.id – Di balik hiruk-pikuk kota Samarinda, terdapat sebuah desa yang menyimpan kekayaan budaya yang jarang diketahui banyak orang. Desa Pampang, yang terletak sekitar 23 kilometer dari pusat kota, merupakan rumah bagi Suku Dayak Kenyah. Meskipun tidak seterkenal destinasi wisata lainnya, Desa Pampang menawarkan pengalaman budaya yang otentik dan mendalam bagi wisatawan yang ingin menyelami tradisi lokal.
Salah satu daya tarik utama desa ini adalah rumah adat Lamin, simbol kehidupan masyarakat Dayak. Rumah-rumah ini dibangun tanpa menggunakan paku, dengan struktur kayu yang kokoh dan atap rumbia yang lebar. Setiap Lamin dihiasi ukiran khas yang menceritakan sejarah dan mitologi suku Dayak, sehingga setiap detailnya sarat makna dan filosofi. Wisatawan dapat belajar langsung dari penduduk setempat tentang cara pembuatan dan fungsi rumah adat ini dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, Desa Pampang juga dikenal dengan tarian tradisional yang enerjik dan penuh makna. Setiap pertunjukan tari diselenggarakan dengan ritual khusus dan melibatkan seluruh anggota komunitas. Tarian ini bukan sekadar hiburan, melainkan media pelestarian nilai-nilai leluhur dan pengikat solidaritas sosial antarwarga. Mengikuti pertunjukan ini memberi pengunjung kesempatan untuk merasakan atmosfer komunitas yang hangat dan ramah.
Bagi para wisatawan yang ingin merasakan kedalaman budaya Kalimantan Timur, Desa Pampang adalah destinasi yang tepat. Dengan keramahan penduduk lokal dan kekayaan tradisi yang dimiliki, desa ini memberikan pengalaman berbeda dari wisata mainstream. Mengunjungi Desa Pampang bukan hanya sekadar berlibur, tetapi juga perjalanan untuk memahami dan menghargai keberagaman budaya Indonesia, sekaligus mengenal kehidupan Suku Dayak Kenyah yang sarat kearifan lokal.