suarapena.id – Rumah dome atau rumah kubah kini menjadi salah satu jenis penginapan unik yang menarik perhatian wisatawan pencinta arsitektur dan pengalaman baru. Tidak hanya tampil beda secara visual, rumah dome juga dikenal sebagai bangunan ramah lingkungan dan tahan gempa, menjadikannya pilihan ideal untuk kawasan rawan bencana alam seperti Indonesia.
Salah satu lokasi yang menawarkan pengalaman menginap di rumah dome adalah kawasan Nglepen, Sleman, Yogyakarta. Rumah-rumah di sini dibangun pasca gempa besar tahun 2006 dengan bantuan organisasi internasional. Kini, selain menjadi hunian warga, sebagian rumah dome disulap menjadi homestay yang terbuka untuk umum.
Bentuknya yang setengah bola membuat interior rumah dome terasa luas meskipun terlihat kecil dari luar. Sirkulasi udara di dalamnya pun baik, sehingga suhu tetap sejuk meski tanpa pendingin udara. Bahan bangunannya yang kuat dan struktur tanpa sudut tajam menjadikan rumah ini aman serta efisien dalam penggunaan energi.
Menginap di rumah dome bukan hanya soal tempat tidur yang nyaman, tetapi juga pengalaman edukatif. Pengunjung bisa belajar tentang konsep arsitektur berkelanjutan, sejarah pembangunan rumah pasca bencana, hingga kehidupan masyarakat sekitar yang tangguh dan ramah.
Fasilitas yang disediakan cukup lengkap untuk kebutuhan wisatawan, mulai dari tempat tidur bersih, kamar mandi, hingga dapur kecil. Beberapa penginapan bahkan menawarkan paket wisata edukasi dan aktivitas lokal seperti membatik atau bertani.
Dengan kombinasi antara desain unik, keamanan struktural, dan nilai edukatif, rumah dome menjadi alternatif penginapan yang tidak hanya nyaman tetapi juga memberi kesan mendalam. Cocok untuk wisatawan yang ingin merasakan pengalaman berbeda dan lebih dekat dengan nilai-nilai keberlanjutan.